Zero Waste (nol limbah) didefinisikan sebagai “konservasi semua sumber daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali, dan pemulihan produk, pengemasan, dan bahan yang bertanggung jawab tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia.
Dalam istilah yang lebih sederhana, zero waste bertujuan untuk tidak mengirim apa pun ke tempat pembuangan sampah kita. Namun pada kenyataannya, kita semua tahu bahwa ini hampir mustahil. Kita tidak memiliki kendali penuh atas bagaimana produk dibuat, bagaimana pengirimannya, kondisi pembuatannya, di mana bahan-bahannya diambil, dan sebagainya. Karenanya, nol limbah bertujuan untuk mencapai mendekati nol sebanyak mungkin

Ketiga, gunakan kembali dan daur ulang semua yang kita bisa, kapan pun yang kita bisa, dan di mana pun yang kita bisa. Ini bisa sesederhana memperbaiki lubang di sweter agar tidak dibuang, atau menyerahkan pakaian, mainan, dan buku kepada adiknya. Kita bahkan juga dapat menukar produk yang digunakan sehari-hari, seperti sampoh yang tersedia dalam kemasan sekali pakai dengan sampoh batangan yang tidak dikemas. Di sisi lain, ada beberapa item yang tidak dapat didaur ulang melebihi titik tertentu. Ini adalah hal-hal yang ingin kitaa hindari sejak awal.
Inilah yang dapat kita lakukan, kita memulai dengan melakukan sedikit perencanaan. Mengamati dan membuat daftar semua barang yang kita gunakan setiap hari, mulai dari peralatan, produk perawatan kulit, dan makanan (serta kemasannya) hingga elektronik, perkakas, dan penyimpanan makanan. Pastikan daftar kita lengkap dan rinci serta mencakup berbagai segmen rumah tangga dan kehidupan kita.

Ketiga, kita mulai dari yang kecil, dengan membuat perubahan kecil dalam gaya hidup kita, yang tidak akan membutuhkan banyak usaha, tetapi akan membuat kita tetap termotivasi untuk membuat perubahan yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang. Perubahan sekecil menukar sikat gigi plastik dengan bambu, menukar peralatan plastik sekali pakai dengan versi kayu atau baja, menggunakan sedotan baja yang dapat digunakan kembali, beralih ke daun teh yang terlepas dari kantong teh individu, atau menggunakan Q-tip kayu dan sikat rambut.
Keempat, kita pelajari beberapa keterampilan baru, seperti menjahit atau pertukangan. Ini akan membantu kita memperbaiki pakaian sendiri yang robek, atau bahkan mungkin membantu kita memperbaiki kursi yang rusak. Dengan begitu, akan mengurangi keinginan untuk membuang pakaian dan furnitur lama, yang berarti kita tidak perlu membeli yang baru!